Skip to main content

Pemkab Luwu Studi Tiru Inovasi Gemar Limas dan Si-Peka di Bone


Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Dr. Hj. Hayarna Hakim bersama rombongan OPD Kabupaten Luwu melaksanakan Studi Tiru di Kabupaten Bone, Jumat (10/3/2023).

Kedatangan rombongan isteri Bupati Luwu ini di Bone untuk belajar atas keberhasilan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bone melakukan 2 inovasi daerah yang kini menjadi rujukan daerah lain.

Inovasi tersebut yakni Program Gemar Limas (Gerakan Masyarakat Lisu Massikola) dan Program Sip-Peka (Strategi Pencegahan Perkawinan Anak).

Diketahui, Program Gemar Limas Bappeda pernah mendapatkan penghargaan Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Sinovik Tingkat Nasional tahun 2021.

Dan Program Sip-Peka mendapatkan penghargaan Top 33 Jaring Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022 dan Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Sinovik Tingkat Nasional tahun 2022.

Rombongan TP PKK Kabupaten Luwu diterima langsung oleh Wakil Bupati Bone, H. Ambo Dalle, Kepala Bappeda Kabupaten Bone, Dr. Ade Fariq Ashar dan sejumlah Pimpinan OPD Lingkup OPD Bone di Aula Latea Riduni, Kompleks Rumah Jabatan Bupati Bone, Watampone.

Dalam sambutannya, Ambo Dalle menekankan agar Studi Tiru yang dilakukan oleh Pemkab Luwu bukan hanya sekedar berguru di Bone, tapi menjadi ajang sharing permasalahan kedua daerah untuk saling mengisi kekurangan.

“Bone dan Luwu merupakan 2 daerah yang memiliki hubungan sejarah yang kuat, makanya wajar kalau keduanya saling membantu. Jadi jika hari ini Luwu yang datang belajar ke sini, tapi bisa saja lain waktu Bone yang belajar ke sana,” kata Ambo Dalle dalam sambutannya, Jum’at (10/3/23).

Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Luwu, Heriana Hakim dalam sambutannya sangat mengapresiasi inovasi Gemar Limas dan Sip – Peka yang menurutnya menjadi terobosan bagi Pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan anak tidak sekolah, dan permasalahan sosial  “Karena Gemar Limas dan Si – Peka ini juga berkorelasi dengan persoalan sosial lainnya, termasuk dalam hal mengatasi masalah stunting,” sebutnya.

Kepala Bappeda Bone, Ade Fariq Ashar dalam pemaparannya mengatakan, hasil implementasi Gemar Limas pada tahun 2021 telah mengembalikan 17 ribu anak ke sekolah dan tahun 2022 sebanyak 11 ribu anak.

“Kedua Inovasi ini terimplementasi dari hasil kolaborasi seluruh stakeholder, mulai dari tingkat pemerintah daerah sampai tingkat pemerintah desa dan kelurahan,” tuturnya.

Terlebih saat ini kata dia, kedua inovasi tersebut sudah didukung oleh regulasi daerah dalam bentuk Perda, yang ditindaklanjuti sampai ke tingkat pemerintah desa.

“Makanya program ini sudah terintegrasi dalam RPJMD yang mampu mengintervensi sampai ke tingkat pendanaan di desa,” sebutnya.

Acara yang berlangsung cukup alot tersebut juga dirangkaikan tukar cinderamata.

No Comments yet!

Your Email address will not be published.